Setelah
pada pembahasan sebelumnya diuraikan mengenai proses terjadinya penurunan mutu
ikan, selanjutnya akan coba disampaikan artikel mengenai cara menentukan mutu
ikan. Namun untuk mengetahui bagaimana cara menentukan mutu/kualitas ikan,
harus diketahui terlebih dahulu perbedaan antara ikan segar dan ikan yang tidak
segar/ikan yang sudah mulai mengalami
pembusukan.
Berikut
ini adalah perbedaan antara ikan segar dan ikan yang sudah mulai membusuk.
Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk menentukan mutu/kualitas ikan adalah
dengan menggunakan metode pengujian secara organoleptik. Pengujian organoleptik merupakan cara pengujian
terhadap suatu produk (termasuk produk perikanan) dengan menggunakan indera
manusia sebagai alat utama seperti : kenampakan, bau, rasa dll. Dengan kata
lain pengujian dengan cara organoleptik disebut juga dengan istilah pengujian
secara sensorik. Cara ini sangat murah, mudah dan sangat praktis untuk dikerjakan,
tetapi ketelitiannya sangat tergantung pada tingkat kepandaian orang yang
melaksanakannya. Dengan metode penilaian organoleptik, ikan yang busuk dapat
dibedakan dari ikan yang segar dengan melihat tanda-tanda pada tubuh ikan.
Penilaian
organoleptik dapat dilakukan dengan bantuan lembar score sheet. Cara penilaiannya yaitu dengan membaca score sheet dan menyesuaikan dengan
keadaan ikan yang dinilai. Berikut ini adalah bentuk scor sheet dalam penilaian ikan segar.
Score sheet penialaian ikan segar
Penilaian
mutu/kualitas ikan dengan menggunakan cara pengujian organoleptik ternyata juga
memiliki kekurangan diantaranya adalah sifat pengujiannya yang cenderung
subyektif. Oleh karena itu, hasil akhir dari penilaian organoleptik ini sangat
dipengaruhi oleh pengalaman panjang untuk menjadi seorang penguji/panelis yang
baik.
Pelaksanaan
uji organoleptik/sensori dilakukan pada saat panelis tidak dalam kondisi lapar
atau kenyang, yaitu sekitar pukul 09.00-11.00 dan pukul 14.00-16.00 atau sesuai
dengan kebiasaan waktu setempat. Jumlah minimal panelis standar dalam satu kali
pengujian adalah 6 orang, sedangkan untuk panelis non standar adalah 30 orang,
dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Penilaian contoh yang diuji
dilakukan dengan cara memberikan nilai pada lembar penilaian sesuai dengan
tingkatan mutu produk. Daftar lembar penilaian organoleptik/ sensori. Hasil uji
deskripsi masing-masing panelis pada lembar penilaian dikompilasi dan
dianalisis menjadi suatu kesimpulan yang menyatakan spesifikasi kenampakan,
bau, rasa, konsistensi/tekstur, dan spesifikasi lain.
Adapun
persyaratan lain seorang panelis adalah:
- Panelis sehat jasmani dan rohani
- Panelis tidak dalam keadaan stress
- Panelis dalam keadaan bersih (sudah mandi) dan tidak menggunakan minyak wangi
- Kuku panelis bersih dan digunting pendek Rambut diikat atau dibungkus.
Pengetahuan yang sangat bermanfaat buat menambah referensi saya
BalasHapusterima kasih sudah berbagi kawan
Terima kasih artikelnya, sangat bermanfaat
BalasHapusmakdud dari panelis standar dan non standar apa ya ?
BalasHapus