Blognya Penyuluh Perikanan

Selamat Datang di Media Penyuluhan Perikanan, Media Silaturahmi Penyuluh Perikanan

Selasa, 16 Mei 2017

MEWASPADAI SPESIES ASING INVASIF DI DUNIA PERIKANAN

Indonesia memiliki sumber daya alam hayati ikan yang bernilai ekonomis dan ilmiah tinggi. Kondisi ini merupakan modal yang sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional untuk meningkatkan taraf hidup, kemakmuran serta  kesejahteraan masyarakat.
Perikanan sebagai bagian dari potensi sumberdaya alam hayati nasional tentunya harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan kontribusi kepada  pembangunan nasional dengan menghasilkan bahan pangan, menciptakan kesempatan kerja, mendukung sektor industri melalui penyediaan bahan baku, pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri, serta sebagai penghasil devisa melalui kegiatan ekspor hasil perikanan. Potensi perikanan perlu terus dikembangkan melalui pembangunan perikanan dengan selalu berorientasi pada terlaksananya pelestarian sumberdaya alam hayati yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Namun demikian, dalam pelaksanaan pencapaian pembangunan bidang perikanan terdapat berbagai hambatan dan ancaman yang harus dihadapi. Salah satu ancaman yang berpotensi merugikan adalah Spesies Asing Invasif (SAI), baik yang belum maupun yang telah terdapat di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.


Apa itu Spesies Asing Invasif (SAI)?

Spesies asing invasif adalah definisi yang menjelaskan tentang spesies yang bukan spesies asli tempat tersebut (baik hewan ataupun tumbuhan), yang secara luas memengaruhi habitat yang mereka invasi. Makna lain dari spesies invasif adalah spesies, baik spesies asli maupun bukan, yang mengkolonisasi suatu habitat secara masif.
Salah satu jenis ikan invasif

Kondisi Yang Memicu Invasi
Umumnya, invasi terjadi karena suatu kompetisi. Spesies selalu berkompetisi dengan spesies lain untuk mendapatkan sumber daya sebanyak-banyaknya sehingga salah satu caranya adalah dengan tumbuh dan berkembang biak secepat mungkin. Hal ini cukup mengeliminasi spesies asli dari kompetisi memperebutkan sumber daya. Selain dengan tumbuh dan berkembang dengan cepat, mereka juga melakukan interaksi yang kompleks dengan spesies asli.

Beberapa hal yang memengaruhi kecepatan invasi suatu spesies diantaranya:
•    Tumbuh dengan cepat
•    Bereproduksi dengan cepat
•    Kemampuan menyebar yang tinggi
•    Toleransi terhadap berbagai keadaan lingkungan

Spesies introduksi dapat menjadi invasif jika mampu menyingkirkan spesies asli dari persaingan memperebutkan sumber daya seperti nutrisi, cahaya, ruang, air, dan sebagainya. Jika spesies tersebut berevolusi di bawah kompetisi yang sengit dengan tingkat predasi yang tinggi, maka lingkungan baru mungkin membuat spesies tersebut berkembang biak dengan sangat cepat. Namun, kompetisi unilateral dan kepunahan spesies asli serta peningkatan populasi spesies invasif bukan termasuk kompetisi. Dengan kata lain, dampak terburuk dan harus diwaspadai akibat adanya SAI pada suatu ekosistem bagi dunia perikanan adalah hilang/punahnya spesies ikan asli pada ekosistem tersebut.

WASPADALAH TERHADAP SPESIES IKAN BARU YANG MASUK KE WILAYAH PERAIRAN KITA.

Ref :
https://id.wikipedia.org/wiki/Spesies_invasif
Anonim, 2014. “Daftar Crustacea Yang Berpotensi Sebagai Spesies Asing Invasif Di Indonesia”. Pusat Karantina Ikan, BKIPM, KKP. Jakarta

Rabu, 10 Mei 2017

PENANGKAPAN IKAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, BOLEHKAH?


Kawasan konservasi perairan sebagaimana tercantum dalam PP No 60/2007 didefinisikan sebagai kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan.Konservasi sumber daya ikan mengatur lebih rinci tentang upaya pengelolaan konservasi ekosistem atau habitat ikan termasuk di dalamnya pengembangan kawasan konservasi perairan sebagai bagian dari konservasi ekosistem.
sedangkan penangkapan ikan meurut penjelasan Undang-Undang No 31/2004 tentang Perikanan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan, yang tidak dalam keadaan dibudidayakan, dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.Kegiatan penangkapan memerlukan penyesuaian dengan kapasitas dan keadaan sumberdaya ikan dan lingkungan, baik fisik maupun sosial.

Lalu, bagaimana dengan kegiatan penangkapan ikan di Kawasan Konservasi Perairan?
Pemanfaatan sumberdaya ikan tidak lagi cukup dilandasi oleh adanya potensi serta keunggulan komparatif dan kompetitif, melainkan memerlukan suatu keseimbangan antara tingkat pemanfaatan dan dampak yang ditimbulkannya, sehingga dapat dihindari terjadinya eksternalitas negatif. Untuk memperoleh keseimbangan ini diperlukan pengendalian serta kesesuaian berbagai aktivitas usaha penangkapan ikan.Kawasan konservasi perairan memiliki batasan dan zona yang dapat diakses melalui kegiatan penangkapan ikan terutama di zona perikanan berkelanjutan. Namun demikian, semua kegiatan penangkapan ikan di zona ini harus memiliki batasan upaya tangkap,kapasitasnya, dan bersifat ramah lingkungan. dengan kata lain kegiatan penangkapan ikan di Kawasan Konservasi Perairan dibolehkan hanya pada lokasi-lokasi (zona) yang telah ditentukan dan dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh pengelola kawasan.

Kegiatan penangkapan ikan di zona perikanan berkelanjutan dalam suatu kawasan konservasi perairan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu ; Penangkapan ikan untuk tujuan komersial, dan Penangkapan ikan bukan untuk tujuan komersial.
Penangkapan ikan untuk tujuan komersial adalah kegiatan penangkapan ikan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi, baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual. sedangkan Penangkapan ikan dalam kawasan konservasi yang bukan untuk tujuan komersial adalah kegiatan penangkapan ikan dalam kawasan konservasi perairan dalam rangka pendidikan, penyuluhan, penelitian dan kegiatan ilmiah lainnya, kesenangan (hobi),dan/atau wisata. Kegiatan tersebut tidak didasarkan pada nilai tukar ekonomis dan/atau nilai tambah ekonomis dan mengutamakan tujuan serta pencapaian kegiatan pendidikan, penyuluhan, penelitian, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.
Karena itulah kawasan konservasi perairan memegang peran penting dalam meningkatkan daya dukung lingkungan dan ketersediaan sumberdaya ikan di suatu kawasan perairan. Meningkatnya upaya penangkapan akan semakin memperbesar tekanan terhadap ketersediaan sumberdaya ikan dan daya dukung lingkungan.

MARI JAGA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN KITA, MELALUI PENANGKAPAN IKAN YANG SESUAI ANJURAN.