Blognya Penyuluh Perikanan

Selamat Datang di Media Penyuluhan Perikanan, Media Silaturahmi Penyuluh Perikanan

Senin, 15 Juli 2013

KONSTRUKSI LONG LINE DALAM BUDIDAYA RUMPUT LAUT


Terdapat beberapa jenis metode budidaya rumput Laut di Indonesia dinataranya metode lepas dasar, metode long line (tali panjang), dan metode rakit apung. Penggunaan metode ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lokasi budidaya dan kebiasaan para pelaku utama dalam melakukan budidaya rumput laut. Salah satu metode budidaya rumput laut yang umum dilakukan oleh pelaku utama perikanan di Indonesia adalah Metode Long Line (Tali Panjang). Metode Long Line I adalah cara membudidayakan rumput laut dikolom air (eupotik) dekat permukaan perairan dengan menggunakan tali yang dibentangkan dari satu titik ke titik yang lain dengan panjang 25-50 m, dalam bentuk lajur lepas atau terangkai dalam bentuk segiempat dengan bantuan pelampung dan jangkar.

Ada beberapa konstruksi Long Line  yang digunakan dalam budidaya rumput laut dengan metode Long Line, diantaranya: 

1. Konstruksi Berbingkai 
  • Konstruksi terbuat dari tali utama yang disusun membentuk segiempat berukuran minimal 25x100 meter, maximal 50x100 meter dan pada setiap sudut dipasang pelampung utama. 
  • Setiap 25 meter pada sisi 100 meter diberi tali pembantu dan pelampung pembantu yang berfungsi mempertahankan ukuran konstruksi. 
  • Tali ris bentang dengan panjang 25x50 meter diikatkan pada tali utama berjumlah 99 tali ris bentang dengan jaral 100 cm. 
  • Pada setiap tali ris bentang dipasang minimal 125 titik, maksimal 250 titik dengan jarak antara titik minimal 20 cm. 
  • Konstruksi tersebut diapungkan dipermukaan air dan ditambatkan dilokasi menggunakan pemberat jangkar disetiap ujung sudut dan pelampung pembantu. 
  • Pelampung ris bentang diikat pada tali ris bentang masing-masing 5-10 buah.
Gambar: Konstruksi Berbingkai Uk. 25 x 100 m dan 50 x 100 m



Ket Gambar:
                               (1)    Tali Jangkar
                               (2)    Tali Utama
                               (3)    Tali Pembantu
                               (4)    Tali Ris Bentang
                               (5)    Jangkar Utama
                               (6)    Jangkar Pembantu
                               (7)    Pelampung Utama 
                               (8)   Pelampung Pembantu
 

Tabel. Ukuran Konstruksi dan Jumlah Pelampung



2. Konstruksi Lajur
  • Konstruksi tali ris bentang dengan panjang 50-100 meter yang kedua ujungnya diberi pelampung. 
  • Konstruksi tersebut diikat dengan tali jangkar atau tali pancang dengan panjang tali jangkat 3kali kedalaman perairan. 
  • Pada tali ris bentang dipasang pelampung berjarak 2-3 meter.

Konstruksi Lajur

Ket Gambar : (1)  Jangkar 
                     (2)  Tali Jangkar 
                     (3)  Pelampung Utama 
                     (4)  Pelampung Ris Bentang  
                     (5) Tali Ris Bentang

Adapun Kriteria Bahan Konstruksinya adalah sebagai berikut:
  • Tali jangkar : polyethylene (PE) diameter minimal 10 mm.
  • Tali utama : polyethylene (PE) diameter minimal  10 mm.
  • Tali pembantu : polyethylene (PE) diameter minimal 6 mm.
  • Tali ris bentang : polyethylene (PE) diameter 4-5 mm.
  • Tali titik : polyethylene (PE) 1-1,5 mm, tali rafia 40 cm.
  • Jangkar : beton, besi, batu, karung pasir dengan berat minimal 50 kg/buah atau pancang (bambu, kayu dan besi).
  • Pelampung utama : jerigen pelastik minimal 25 liter atau bahan pelampung lain.
  • Pelampung pembantu : jerigen plastik minimal 20 liter atau bahan pelampung lain yang tidak mencemari lingkungan.
  •  Pelampung ris bentang : botol plastik bervolume 600 ml
    atau bahan pelampung lain yang tidak mencemari lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar