Terdapat
beberapa jenis metode budidaya rumput Laut di Indonesia dinataranya metode
lepas dasar, metode long line (tali panjang), dan metode rakit apung.
Penggunaan metode ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lokasi budidaya dan
kebiasaan para pelaku utama dalam melakukan budidaya rumput laut. Salah satu
metode budidaya rumput laut yang umum dilakukan oleh pelaku utama perikanan di
Indonesia adalah Metode Long Line (Tali
Panjang). Metode Long Line I adalah cara
membudidayakan rumput laut dikolom air (eupotik) dekat permukaan perairan
dengan menggunakan tali yang dibentangkan dari satu titik ke titik yang lain
dengan panjang 25-50 m, dalam bentuk lajur lepas atau terangkai dalam bentuk
segiempat dengan bantuan pelampung dan jangkar.
Ada
beberapa konstruksi Long Line yang digunakan dalam budidaya rumput laut
dengan metode Long Line, diantaranya:
1. Konstruksi Berbingkai
- Konstruksi terbuat dari tali utama yang disusun membentuk segiempat berukuran minimal 25x100 meter, maximal 50x100 meter dan pada setiap sudut dipasang pelampung utama.
- Setiap 25 meter pada sisi 100 meter diberi tali pembantu dan pelampung pembantu yang berfungsi mempertahankan ukuran konstruksi.
- Tali ris bentang dengan panjang 25x50 meter diikatkan pada tali utama berjumlah 99 tali ris bentang dengan jaral 100 cm.
- Pada setiap tali ris bentang dipasang minimal 125 titik, maksimal 250 titik dengan jarak antara titik minimal 20 cm.
- Konstruksi tersebut diapungkan dipermukaan air dan ditambatkan dilokasi menggunakan pemberat jangkar disetiap ujung sudut dan pelampung pembantu.
- Pelampung ris bentang diikat pada tali ris bentang masing-masing 5-10 buah.
Gambar: Konstruksi Berbingkai Uk. 25 x 100 m dan 50 x 100 m |
Ket Gambar:
(1) Tali Jangkar
(2) Tali Utama
(3) Tali Pembantu
(4) Tali Ris Bentang
(5) Jangkar Utama
(6) Jangkar Pembantu
(7) Pelampung Utama
(8) Pelampung Pembantu
Tabel. Ukuran Konstruksi dan Jumlah Pelampung
2. Konstruksi Lajur
- Konstruksi tali ris bentang dengan panjang 50-100 meter yang kedua ujungnya diberi pelampung.
- Konstruksi tersebut diikat dengan tali jangkar atau tali pancang dengan panjang tali jangkat 3kali kedalaman perairan.
- Pada tali ris bentang dipasang pelampung berjarak 2-3 meter.
Konstruksi Lajur |
Ket Gambar : (1) Jangkar
(2) Tali Jangkar
(3) Pelampung Utama
(4) Pelampung Ris Bentang
(5) Tali Ris Bentang
Adapun Kriteria Bahan Konstruksinya adalah sebagai berikut:
- Tali jangkar : polyethylene (PE) diameter minimal 10 mm.
- Tali utama :
polyethylene (PE) diameter minimal 10 mm.
- Tali pembantu : polyethylene (PE) diameter minimal 6 mm.
- Tali ris bentang : polyethylene (PE) diameter 4-5 mm.
- Tali titik : polyethylene (PE) 1-1,5 mm, tali rafia 40 cm.
- Jangkar : beton, besi, batu, karung pasir dengan berat minimal 50 kg/buah atau pancang (bambu, kayu dan besi).
- Pelampung utama : jerigen pelastik minimal 25 liter atau bahan pelampung lain.
- Pelampung pembantu : jerigen plastik minimal 20 liter atau bahan pelampung lain yang tidak mencemari lingkungan.
-
Pelampung ris bentang : botol plastik bervolume 600 mlatau bahan pelampung lain yang tidak mencemari lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar