Ikan Molly merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang ada di Indonesia. Ikan yang termasuk dalam jenis ikan live brearer (melahirkan) memiliki sifat omnivore dengan ukuran tubuh maksimal mencapai 12 cm. Hingga kini sudah banyak varietas molly yang berkembang di pasaran Indonesia sebagai akibat dari persilangan dan mutasi.
Membedakan Induk Jantan dan Betina:
Ciri Induk Molly Jantan
Ciri Induk Molly Betina
Teknik Pemijahan
Perawatan Benih
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih memiliki kuning telur (yolk egg). Perlakuan yang umum dilakukan dalam pemeliharaan benih adalah pemberian pakan dan pengontrolan kualitas air/penggantian air.
Membedakan Induk Jantan dan Betina:
Ciri Induk Molly Jantan
- mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan
- modifikasi sirip anal yang
- berubah menjadi sirip yang
- panjang.
- Tubuh ramping
- Warna lebih cerah sirip punggung lebih panjang
- Kepalanya agak besar
Ciri Induk Molly Betina
- Tidak terdapat gonopodium dibelakang sirip perut tetapi berupa sirip halus
- Tubuhnya gemuk
- Warnanya kurang cerah
- Sirip punggung biasa
- Kepalanya agak runcing
Teknik Pemijahan
- Pilihlah induk yang berukuran relative besar, bentuk tubuh yang menggembung, serta mempunyai warna yang indah.
- Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu wadah.
- Wadah pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
Perawatan Benih
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih memiliki kuning telur (yolk egg). Perlakuan yang umum dilakukan dalam pemeliharaan benih adalah pemberian pakan dan pengontrolan kualitas air/penggantian air.
- Setelah 4-5 hari benih baru dapat diberi makan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
- Setelah mencapai ukuran medium (2-3 cm) dapat diberi pakan berupa cacing , dan bila telah mencapai ukuran 5-7 cm baru dapat diberi makan berupa cuk (jentik nyamuk).
- Disamping pakan alami dapat juga diberi pakan berupa pellet, cacing kering, dll.
- Pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari dan jangan berlebihan agar tidak merusak kualitas air
- Pergantian air. Air dalam wadah budidaya jangan sampai keruh . Kotoran dapat dibersihkan setiap 2-3 hari sekali dengan cara disiphon. Penggantian air sekitar 10-20%.
Sumber : nagimam.blogspot.com