A. Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinamika berarti gerak atau tenaga yang menggerakkan, sedangkan kelompok berarti kumpulan orang.Dengan demikian dinamika kelompok dapat diartikan sebagai gerak atau kekuatan yg dimiliki sekumpulan orang dl masyarakat yg dapat menimbulkan perubahan dl tata hidup masyarakat yg bersangkutan.
Pada dasarnya, sebuah dinamika sudah terjadi bahkan pada saat kelompok tersebut sedang dalam proses pembentukan. Berikut ini bagaimana proses dinamika terjadi dalam tahap pembentukan sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
B. Fungsi Dinamika Kelompok
B. Fungsi Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
- Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain).
- Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
- Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
- Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
C. Ciri-Ciri Kelompok Dinamis
Berikut ini adalah ciri-ciri kelompok yang dinamis:
1. Interaksi : saling mempengaruhi secara fisik /verbal, non verbal, dan emosional
2. Orientasi pada pencapaian Tujuan
3. Pembagian tugas & peranan yg rinci
4. Taat azas pada Norma Kelompok yg berlaku
5. Mementingkan Kelompok (Groupness) : in-group feeling, toleransi, solidaritas, saling menghargai
6. Ethos Kelompok (esprit de corp-jiwa korsa)
D. Unsur-Unsur Dinamika Kelompok
Beberapa unsur dinamika kelompok diantaranya:
1. Tujuan Kelompok : yaitu gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota.
2. Struktur Kelompok : Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur Kelompok harus sesuai/mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu :
(1) Struktur Komunikasi: Sistem komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada seluruh anggota, sehingga tidak akan menimbulkan ketidakpuasan anggota (menyebabkan kelompok menjadi tidak kompak).
(2) Struktur Tugas Atau Pengambilan Keputusan: Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan, peranan, dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota kelompok ikut berpartisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok semakin kuat.
(3) Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan: Kedinamisan kelompok sangat erat kaitannya dengan kecepatan pengambilan keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok.
(4) Sarana Terjadinya Interaksi: Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan dalam struktur kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran interaksi memerlukan sarana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.
(3) Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan: Kedinamisan kelompok sangat erat kaitannya dengan kecepatan pengambilan keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok.
(4) Sarana Terjadinya Interaksi: Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan dalam struktur kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran interaksi memerlukan sarana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.
3. Fungsi Tugas : adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan. Ini sebaiknya dilakukan dengan kondisi menyenangkan, sehingga dapat menjamin fungsi tugas ini dapat terpenuhi. Kriteria terpenuhi atau tidaknya fungsi tugas ini ditandai dengan terdapatnya:
(1) Fungsi memberi informasi
(2) Fungsi koordinasi
(3) Fungsi memuaskan anggota
(4) Fungsi berinisiatif
(5) Fungsi mengajak untuk berpartisipasi
(6) Fungsi menyelaraskan
(1) Fungsi memberi informasi
(2) Fungsi koordinasi
(3) Fungsi memuaskan anggota
(4) Fungsi berinisiatif
(5) Fungsi mengajak untuk berpartisipasi
(6) Fungsi menyelaraskan
4. Mengembangkan dan Membina Kelompok : dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Kehidupan berkelompok dapat dilihat dari adanya kegiatan :
(1) Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok dari para anggotanya akan tinggi.
(2) Tersedianya fasilitas
(3) Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan, agar para anggota bi sa ikut aktif berperan
(4) Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini digunakan sebagai acuan anggota kelompok bertindak.
(5) Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar
(6) Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya
(1) Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok dari para anggotanya akan tinggi.
(2) Tersedianya fasilitas
(3) Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan, agar para anggota bi sa ikut aktif berperan
(4) Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini digunakan sebagai acuan anggota kelompok bertindak.
(5) Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar
(6) Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya
5. Kekompakan Kelompok : Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok, hal ini dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan keterikatan. Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:
(1) Kepemimpinan Kelompok; Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman, dapat menetralisir setiap perbedaan.
(2) Keanggotaan Kelompok; Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok.
(3) Nilai Tujuan Kelompok; Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin kompak.
(4) Homogenitas Angota Kelompok; Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing -masing, bahkan harus merasa sama, merasa satu.
(5) Keterpaduan Kegiatan Kelompok; Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah penting.
(6) Jumlah Anggota Kelompok; Pada umumnya, bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah kompak, dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar.
(1) Kepemimpinan Kelompok; Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman, dapat menetralisir setiap perbedaan.
(2) Keanggotaan Kelompok; Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok.
(3) Nilai Tujuan Kelompok; Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin kompak.
(4) Homogenitas Angota Kelompok; Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing -masing, bahkan harus merasa sama, merasa satu.
(5) Keterpaduan Kegiatan Kelompok; Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah penting.
(6) Jumlah Anggota Kelompok; Pada umumnya, bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah kompak, dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar.
6. Suasana Kelompok : adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis yang ada dalam kelompok. Suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling menerima, saling menghargai, saling memperc ayai dan bersahabat. Faktor - faktor yang mempengaruhi suasana kelompok diantaranya:
(1) hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan;
(2) kebebasan berpartisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi,berkreasi akan men imbulkan semangat kerja yang tinggi; dan
(3) lingkungan fisik yang mendukung.
(1) hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan;
(2) kebebasan berpartisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi,berkreasi akan men imbulkan semangat kerja yang tinggi; dan
(3) lingkungan fisik yang mendukung.
7. Tekananan pada Kelompok : Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yan cermat, dan terukur akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.
8. Efektifitas Kelompok : adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas - tugas kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.
disusun oleh : Lucky Ruhyan Ganis