STOP!
DESTRUCTIVE FISHING
Selain illegal fishing, yang harus menjadi perhatian khususnya terkait dengan kegiatan penangkapan ikan adalah destructive fishing.
Destructive Fishing?
Merupakan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap/alat bantu penangkapan ikan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan. Salah satu penyebab munculnya destructive fishing adalah mulai menurunnya stok ikan yang ada sehingga metode penangkapan ikan yang digunakan pun menjadi semakin ekstrem.
Setidaknya ada 3 (tiga) dampak besar yang muncul akibat kegiatan destructive fishing, antara lain :
1.Merusak terumbu karang dan habitat ikan
2.Kematian berbagai jenis dan ukuran ikan
3.Mengancam keselamatan jiwa.
Kegiatan Destruktive Fishing
1. Penangkapan ikan dengan racun dan bahan peledak
Penggunaan racun untuk penangkapan ikan saat ini sudah menjadi umum dilakukan baik di lingkungan perairan tawar maupun perairan laut. Tidak hanya di Indonesia, dibeberapa Negara misal Filipina yang sekarang mulai hancur.

Penggunaan peledak khususnya untuk menangkap ikan hias juga sudah banyak terjadi. Ledakan bias menghasilkan semacam kawah yang relative besar menghancurkan antara 10-20 meter persegi dasar laut. Penggunaan bahan peledak tidak hanya membunuh ikan target tetapi juga flora dan fauna yang ada di sekitarnya. Di daerah terumbu karang, rekonstruksi habitat yang rusak memakan waktu yang sangat lama. Selain merusak habitat, penggunaan bahan peledak dan racun juga mengancam jiwa/keselamatan si penangkap itu sendiri.
2. Penangkapan ikan dengan jaring dasar
Umumnya digunakan oleh nelayan besar yang menggunakan metode penangkapan dengan jarring yang sangat besar dan diberi pemberat hingga menyentuh dasar laut, mengumpulkan atau menghancurkan segala sesuatu yang ada di dasar laut yang mereka lewati. Banyak spesies termasuk yang beresiko punah secara tidak sengaja tertangkap dan kemudian dilembapr kembali ke laut (bycatch). Dampak yang ditimbulkan dari metode ini adalah selain merusak habitat ikan, juga menghasilkan banyak bycatch (banyaknya jenis dan ukuran ikan yang mati) yang berpengaruh terhadap ketersediaan sumber daya ikan.
3. Ghost Fishing

Sumber : https://www.instagram.com/kkpgoid/?hl=en